Sabtu, 29 Desember 2012

Sajak untuk Kawan

Kawan,
Mari bercerita;
Tentang usiamu yang kini makin dewasa,
Coba kita ingat,
Lebih banyak mana;
senyum tawa, atau tangis duka
Hidup seperti busur anak panah,
kemanakah kita mengarah,
Dimana mesti membidik,
kapan saat tepat melepas gagang,
Tergantung dari kesiapan..
Lihatlah matahari dan bulan,
Bukankah mereka menyambut kita saat sunyi dan galau,
Mentari, mencoba mengerti,
Betapa masalah kita laksana gunung,
Namun di pagi, cahayanya memancar terang,
Membangun kita dari diam dan sepi,
Menyuntik semangat untuk selalu berarak,
Menuju gunung,
Membelahnya,
Meninjunya,
Menghancurkan,
Senja, memberi waktu,
Untuk merenung,
Berpikir,
membebaskan diri,
dari ribut dunia,
Tataplah bulan,
Saat malam, ia teman setia mendengarkan,
Rindu, cinta, duka, lara, tangis dan senyum tawa,
Menyatu dalam airmata haru,
Mengkristal di hamparan langit,
menjadi bintang,
Tangismu tidak sendiri di malam hari,
Airmatamu abadi,
Disanalah..
Di  semesta raya,
Duka manusia menjelma,
Kawan,
Jika waktu adalah pedang,
Maka hidup adalah peperangan,
Melawan banyak hal yang buruk,
tentang konsep diri,
Tentang kepribadian,
Dan tentang lingkungan..
Maka, bersemangatlah,
Bila kau temukan kebaikan,
Bila kau anggap hari ini,
Lebih berarti dari kemarin,
Karena itu semua akan menuntun mu,
menuju kebahagiaan..


0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar